Senin, 19 Januari 2015

Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) bekerjasama dengan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP)

IPSA didirikan pada tahun 1997 di desa Bengkel Kec. Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Bali

IPSA didirikan berdasarkan hasil kerjasama beberapa lembaga antara lain Indonesia Kyusei Nature Farming Societies (IKNFS), Efective Microorganis Research Organitation (EMRO), Asian Pasific Natural Agricultural Network (APNAN), International Nature Farming Research center (INFRC). 


Latar belakang IPSA menekuni usaha Penerapan Teknologi EM dalam budidaya ikan. Teknologi Effective Microorganisme (EM) merupakan kultur campuran microorganism bermanfaat, sebagaian besar terdiri dari bakteri fotosintetik (Rhodopseudomonos sp), bakteri asam laktat (lactobacillus sp) dan ragi / yeast (saccharomyces sp). Karena manfaatnya yang begitu luas, maka teknologi EM mendapat perhatian khusus dalam program pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh IPSA. Latar belakang IPSA menjadikan tempat usahanya sebagai Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) dikarenakan ingin berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi dan pengalaman kepada masyarakat lain yang membutuhkan terutama di sekitar usahanya. Upaya peningkatan SDM sudah dimulai sebelum IPSA dikukuhkan sebagai P2MKP yaitu melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar tentang Penerapan Teknologi EM dalam budidaya ikan. Selain hal tersebut IPSA juga mempunyai komitmen membantu program pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dan tercapainya harapan pemerintah dibidang budidaya perikanan, juga rasa tanggung jawab berbuat kepada masyarakat.





Keberhasilan IPSA dalam mengembangkan teknologi EM dalam budidaya ikan, pertanian organic dan obat tradisional yang telah dicapai merupakan suatu proses perjalanan yang dilakukan secara bertahap dan konsisten. IPSA merupakan model percontohan pengembangan teknologi baru dalam berbudidaya ikan di Indonesia. Berbagai kalangan masyarakat baik secara pribadi, kelompok maupun instansi dari dalam dan luar negeri telah melihat keberhasilan IPSA. Sampai dengan saat ini lebih dari sepuluh ribu orang telah berkunjung ke IPSA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar